materi 14 filsafat pendidikan : intelektualisme dan spiritualisme



INTELEKTUALISME DAN SPRITUALISME

1. Intelektualisme dan Spritualisme Pendidikan
a. Intelektualisme Pendidikan
            Intelektualisme lahir dari ungkapan-ungkapan konservatisme politik yang di dasarkan pada sistem-sistem pemikiran falsafah yang pada dasarnya otoritarian. Pada dasarnya, konservatisme filosofis ingin mengubah praktek-praktek politik yang ada (termasuk praktek-praktek pendidikan), demi menyesuaikan secara lebih sempurna dengan cita-cita intelektual yang sudah mapan. Intelektualisme pendidikan memiliki tujuan untuk mengenali, melestarikan dan meneruskan kebenaran.   
b. Spritualisme Pendidikan
            Adanya spritualisme dalam pendidikan berdampak positif pada generasi baru untuk berpikir dan pemikir produktif, pekaa terhadap masalah sosial dan memiliki kontrol dalam proses reformasinya. Fenomena yang marak terjadi di masyarakat adalah munculnya praktik olah spritual yang lebih bernuansa esoteris yakni alternatif yang menyejukkan. Pendidikan merupakan sistem pengetahuan tentang pendidikan diperoleh melalui riset. Pendidikan merupakan wahan mengembangkan nilai-nilai spritualitas.
Jadi dapat saya simpulkan pendidikan bukan hanya kecerdasan otak saja tetapi juga kecerdasan spritual dimana kita dapat memiliki nilai-nilai norama, akhlak yang baik, dan bertanggung jawab.

2. Filsafat dalam Kurikulum 2013
            Kurikulum 2013 didasarkan pada filsafat idealisme yang memliki pandangan ontologis bahwa realitas spritual, moral, dan mental itu bersifat stabil dan tidak berubah. Realitas spritual,  moral dan mental bersifat ideal didasarkan pada berbagai sumber berbagai berikut :
1.      Realitas spritual, moral, dan mental didasarkan pada karya-karya besar berupa kitab suci agama seperti al-Qur’an, Hadist dalam tradisi agama islam : Rig Weda, Sama Weda, Yajur Weda, dan Atharwa Weda dalam tradisi agama Hindu : Tripitaka dalam tradisi agama Budha : Taurat dalam tradisi agama Yahudi : Injil (Bible) perjanjian lama dan  perjanjian baru dalam tradisi agama Kristen Kstolik dan Protestan.
2.      Realitas spritual, moral, dan mental kurikulum 2013 didasarkan pada ajaran para nabi, rasul, dan pembawa ajaran agama pada tahap formasi dan konsolidasi pada awal berdirinya suatu agama.
3.      Realitas spritual, moral dan mental bersifat ideal. Kurikulum 2013 didasarkan pada karya-karya dan kontribusi para pembuka agama yang otoritatif yang pernah hidup atau dekat dengan para nabi.
4.      Realitas spritual, moral dan mental bersifat ideal. Kurikulum 2013 didasarkan pada pemikiran para cendekiawan, ilmuan, filsuf pemkir agama (teolog) yang teruji keilmuannya. Dalam tradisi islam, realitas spritual, moral, dan mental didasarkan pada keteladanan ulama fiqh yang diterima diindonesia.

















Daftar pustaka
Muh. Hanif. Insania, Vol.19 No.1 Januari-Juni 2014. Tinjauan Filosofis Kurikulum 2013. Kata kunci Filsafat, Filosofis, Kurikulum 2013
Komaruzaman, Jurnal TAWAZUN Vol.8, No.2        Juli-Desember 2015. Pendidikan Pembebasan Ki Hajar Dewantara, Liberal
suciputriamelia.blogspot.com 

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

materi 15 kurikulum dan perencanaan: cara evaluasi kurikulum PAUD

materi 15 dan 16 filsafat pendidikan