materi 15 kurikulum dan perencanaan: cara evaluasi kurikulum PAUD



DESAIN EVALUASI KURIKULUM
           
         1. Komponen Evaluasi
Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan dan sebagai alat untuk melihat keberhasilan.  Tujuan evaluasi yang komprehensif dapat ditinjau dari tiga dimensi, yakni dimensi l (formatif-sumatif), dimensi ll ( proses-produk), dan dimensi lll ( operasi keseluruhan proses kurikulum atau hasil belajar siswa).
a.       Dimensi l
1.      Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang kurikulum. Data dikumpulkan dan Edianalisis untuk menemukan masalah serta mengadakan perbaikan sedini mungkin. Penyelenggaraan tes formatif pastilah diselenggarakan oleh guru bidang studi yang bersangkutan.
2.      Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir jangka waktu tertentu, misalnya pada akhir semester, tahun pelajaran atau setelah lima tahun untuk mengetahui evektifitas kurikulum dengan menggunakan semua data yang dikumpulkan selama pelaksanaan dan akhir proses implementasi kurikulum.
Penyelenggaraan dari tes sumatif ini yaitu diselenggarakan pada saat tertentu sesuai dengan kalender pendidikan  dari sekolah yang bersangkutan.
b.      Dimensi ll
1.      Proses : yang dievaluasi ialah metodde dan proses dalam pelaksanaan kurikulum
2.      Prodek : yang dievaluasi ialah hasil-hasil yang nyata, yang dapat dilihat dari silabus dan satuan pelajaran lainnya.
c.       Dimensi lll
1.      Operasi : disini dievaluasi keseluruhan proses pengembangan kurikulum termasuk perencanaan, disain, implementasi, administrasi, pengawasan, pemantauan dan penilaian.
2.      Hasil belajar siswa : yang dievaluasi disini ialah hasil belajar siswa berkenaan dengan kurikulum yang harus dicapai, dinilai berdasarkan standar yang telah ditentukan dengan mempertimbangkan determinan kurikulum.

2.      Teknik Evaluasi
a.      Teknik Tes
Ada beberapa rumusan tentang tes, yaitu antara lain: 1). Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang orang dengan cara yang tepat dan cepat (Amir Daien, 1998). 2). Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, kecerdasan, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Scarvia B. Andderson, 1976). 3). Tes adalah suatu percobaan yang diadakan untuk mengetahui ada tidaknya hasil-hasil pelajaran tertentu pada seseorang murid atau kelompok murid (Muchtar Buchori, 1997).
Dari beberapa kutipan tersebut, bahwa tes adalah merupakan suatu alat pengumpul informasi yang bersifat lebih resmi bila dibandingkan dengan alat-alat yang lain karena penuh dengan batasan-batasan.
Yang dimaksud dari teknik tes ialah suatu teknik dalam evaluasi yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar murid dengan mempergunakan alat tes.
b.      Teknik Non Tes
Teknik non tes adalah alat penilaian yang dilakukan tanpa melalui tes. Tes ini digunakan untuk menilai karakteristik lain dari murid, misalnya komitmen ibadah murid. Adapun teknik non tes dapat dilakukan dengan cara:
1.      Observasi
Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja melalui proses pengamatan dan pendekatan terhadap gejala-gejala yang diselidiki. Fungsi dari observasi ialah untuk memperoleh gambaran dan pengetahuan serta pemahaman mengenai diri muridd, juga berfungsi untuk menunjang dan melengkapi bahan-bahan yang diperoleh melalui interview.
2.      Interview (Wawancara)
Wawancara adalah alat pengumpul data yang dilakukan secara bertatap muka (face to face) bertujuan untuk menjaring data dan informasi murid dengan jalan bertanya secara lisan dan langsnung kepada sumber data (murid) ataupun kepada orang lain.
3.      Problem Checklist (daftar cek masalah)
Daftar cek masalah adalah seperangkat pertanyaan yang menggambarkan jenis-jenis masalah yang mungkin dihadapi murid. Pengertian lain ialah daftar kemungkinan masalah yang disusun untuk merangsang atau memancing pengungkapan masalah yang pernah dan sedang dialami atau dirasakan dan yang tidak dirasakan oleh sesorang.
4.      Angket (Kuesioner)
Angket atau kuesioner adalah seperangkat pertanyaan yang harus dijawab oleh responden, yang digunakan untuk mengubah berbagai keterangan yang langsung diberikan oleh responen.
5.      Sosiometri-sosiogram
      Sosiometri adalah suatu yang dipergunakan untuk mengukur hubungan sosial didalam kelompoknya. Dapat pula dikatakan bahwa sosiometri dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang dinamika kelompok.
             3. Instrumen Evaluasi
a.      Tes Essay
Tes essay yaitu tes yang jawaban nya berupa uraian kalimat yang relatif panjang atau berupa karangan. Ada dua macam tes essay:
-          Jawaban luas
-          Jawaban terbatas
1.      Kelebihan
-          Sangat baik untuk mengukur atau menilai kemampuan menulis dan kreatifitas dalam mengungkapkan pendapat.
-          Relatif mudah dan cepat membuatnya
-          Dapat membuat siswa belajar lebih giat dan sungguh-sungguh
2.      Keterbataasan tes esay
-          Hanya dapat memberikan sampel yang terbatas
-          Sulit untuk dinilai
-          Reliabilitasnya rendah baik bagi guru maupun bagi siswa
b.      Tes Objektif
Tes objektif dibagi menjadi dua macam yaitu:
a.       Supply type : Short answer
Kelebihhan nya:
-          Sangat baik untuk pengukuran dalam matematika
-          Baik juga untuk bahasa asing
-          Mudah dilaksanakan
Keterbatasannya:
-          Cendrung hanya mengukur hafalan
-          Kemungkinan jawaban yang banyak, kurang reliabel

b.      Select type : True false, Matching, dan Multiple choice
1.      True fals item
2.      Matching item
3.      Multiple choise item
c.       Tes Lisan
Pedekatan lisan sering igunakn guru kelas untuk mengevaluasi siswanya. Setiap hari guru bertanya atau memberi pertanyaan kepada siswanya.
1.      Keterbatasan pada umumnya:
-          Konten terbatas
-          Tingkat reliabilitas rendah
2.      Kelebihan
-          Memberikan kesempatan kepada guru dan siswa untuk menentukan sampai seberapa baik seorang guru atau siswa dapat mengatur dan menyimpulkan dan mengekspresikan dirinya.
-          Siswa tidak terlalu tergantung pada pilihan ganda
-          Siswa dapat memberi respon yang bebas.
Manfaat yang umum dari tes lisan ini yaitu memberi kesempatan pendekatan yang lebih akrab bagi guru terhadap siswanya dan sebaliknya.

















Daftar pustaka
Farida, dkk. 2008. Evaluasi Program dan Instrumen Evaluasi. Jakarta: PT Rineka Cipta
Suryosburoto. 2005.  Tatalaksana Kurikulum. Jakarta: PT Rineka Cipta
Hamalik oemar. 2005.  Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem.  Jakarta: PT Bumi Aksara

Comments

  1. Coba jelaskan teknik evaluasi mana yang lebih mempermudah guru dalam melakukan evaluasi atau apakah smua teknik harus di gunakan dalam melakukan evaluasi??

    ReplyDelete
  2. Apa pentingnya evaluasi dalam suatu kurikulum ??

    ReplyDelete
  3. Semoga dengan pembelajaran evaluasi ini dapat meningkatkat potensian generasi bangsa kita😁

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

materi 14 filsafat pendidikan : intelektualisme dan spiritualisme

materi 15 dan 16 filsafat pendidikan