Simpulan klp 3 metlit setelah UTS

Dari presentasi yang telah di paparkan oleh kelompok dapat saya simpulkan apa itu konsep penelitian kualitatif..
Sebelumnya penelitian kualitatif adalah metode penelitian yg digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah dimana peneliti merupakan intrumen kunci dari penelitian yg di adakan,..
Ada beberapa karakteristik penelitian kulaitatif antara lain: Latar alamiah,, Manusia sebagai alat atau instrumen penelitian, Analisis data secara induktif, Deskriptif, lebih memntingkan proses daripada hasil, Adanya kriteria khusus untuk keabsahan, Hasil dari penelitian dirundingkan dan disepakati bersama.
Beberapa prosedur yang digunakan dalam penelitian kualitatif di antaranya: Wawancara dan Fokus Group Discussion, Observasi, Telaah Dokumen, Big data dan lainnya..

Pertanyaan
  1. Jelaskan kembali karakteristik penelitian kualitatif "Manusia sebagai alat atau instrumen" beserta contoh
  2. Jelaskan kriteria khusus dari keabsahan data tersebut
  3. Apa itu standar normatif dalam prosedur penelitian kualitatif coba jelaskan dan berikan contoh


Jawab
  1. Manusia sebagai alat maksud nya disini adalah peneliti sangat memerlukan bantuan orang lain dalam mengambil dan mengumpulkan data. Maka manusialah alat utama dalam pengunpulan data tersebut. Contoh: Peneliti ingin meneliti di sebuah sekolah maka alat pertamanya ialah manusia (kepala sekolah dan instansi² yang terlibat dalam sekolah tersebut)
  2. Kriteria khusus dari keabsahan maksud nya ialah ada beberapa kriteria khusus dalam kebenaran data yg kita ambil diantaranya: Derajat kepercayaan, Keteralihan, Kebergantungan, Kepastian.
  3. Standar normatif disini maksudnya ialah pertanyaan pertanyaan yang dilontarkan atau yang ditanyakan pada saat wawancara ialah pertanyaan yang sifat nya umum,, yang diketahui oleh orang banyak. Contoh: Aud merupakan anak yang sistem pembelajaran nya ialah belajar sambil bermain,, ungkapan tersebut hampir sudah diketahui dan dipahamj oleh orang banyakk..

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

materi 14 filsafat pendidikan : intelektualisme dan spiritualisme

INTELEKTUALISME DAN SPRITUALISME 1. Intelektualisme dan Spritualisme Pendidikan a. Intelektualisme Pendidikan             Intelektualisme lahir dari ungkapan-ungkapan konservatisme politik yang di dasarkan pada sistem-sistem pemikiran falsafah yang pada dasarnya otoritarian. Pada dasarnya, konservatisme filosofis ingin mengubah praktek-praktek politik yang ada (termasuk praktek-praktek pendidikan), demi menyesuaikan secara lebih sempurna dengan cita-cita intelektual yang sudah mapan. Intelektualisme pendidikan memiliki tujuan untuk mengenali, melestarikan dan meneruskan kebenaran.     b. Spritualisme Pendidikan             Adanya spritualisme dalam pendidikan berdampak positif pada generasi baru untuk berpikir dan pemikir produktif, pekaa terhadap masalah sosial dan memiliki kontrol dalam proses reformasinya. Fenomena yang marak terjadi di masyara...
Read more

materi 15 kurikulum dan perencanaan: cara evaluasi kurikulum PAUD

DESAIN EVALUASI KURIKULUM                      1. Komponen Evaluasi Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan dan sebagai alat untuk melihat keberhasilan.   Tujuan evaluasi yang komprehensif dapat ditinjau dari tiga dimensi, yakni dimensi l (formatif-sumatif), dimensi ll ( proses-produk), dan dimensi lll ( operasi keseluruhan proses kurikulum atau hasil belajar siswa). a.        Dimensi l 1.       Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang kurikulum. Data dikumpulkan dan E dianalisis untuk menemukan masalah serta mengadakan perbaikan sedini mungkin. Penyelenggaraan tes formatif pastilah diselenggarakan oleh guru bidang studi yang bersangkutan. 2.       Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir jangka waktu tertentu, misalnya pada akhir semester, tahun pelajaran atau setelah l...
Read more

materi 15 dan 16 filsafat pendidikan

DIALOG ANTAR ALIRAN ATAS PROBLEMA dan DILEMATIKA KEHIDUPAN MULTIDIMENSIONAL UNTUK PENGEMBANGAN   TEORI dan PRAKTEK PENDIDIKAN di INDONESIA dan DUNIA          1. Tinjauan problema dan dilematika pendidikan Pengalaman diantara pengajar dalam proses pembelajaran menunjukkan bahwa ada beberapa sekolah model pengajarannya mengkondisikan muridnya disibukkan oleh kegiatan-kegiatan yang kurang perlu seperti mencatat bahan pelajaran yang sudah ada dalam buku, menceritakan hal-hal yang tidak perlu dan sebagainya. Sering pula ditemukan waktu kontak antara guru dengan murid tidak dimanfaatkan secara baik, guru lebih suka memaksakan kehendaknya dalam belajar muridnya sesuai keinginannya dan ada juga guru untuk memudahkan kerjanya meminta salah seorang muridnya untuk mencatat dipapan tulis kemudian murid lainnya mencatat apa yang dicata dipapan tulis dan kegiatan-kegiatan lainnya yang kurang dan sebagainya. Dilihat dari segi pemanfaatan sumber daya, sering k...
Read more