filsafat pendidikan

Filsafat Pendidikan 
Pentingnya Filsafat Pendidikan

Filsafat pada dasarnya mengajarkan orang-orang untuk berfikir kritis dan mendalam terhadap sesuatu. Filsafat pendidikan ialah nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan filsafat yang menjiwai, mendasari dan memberikan identitas (karakteristik) suatu sistem pendidikan. 
Kata filsafat berasal dari bahasa yunani yaitu philosophia yang berarti cinta pengetahuan terdiri dari kata philos yang berari cinta, senang dan suka dan sophia yang berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan (Ali, 1986: 7). Filsafat menurut asal katanya adalah cinta dan kebenaran (Hasan Shadily 1984: 9).

Dasar dan Tujuan Filsafat Pendidikan PAUD
Untuk mendukung mewujudkan anak usia dini yang berkualitas, maju, mandiri, demokrasi, dan berprestasi, maka filsafat pendidikan di TPA dapat dirumuskan menjadi: Tempa, Asah, Asih, dan Asuh.
  • Tempa: yaitu mewujudkan kualitas fisik anak usia dini melalui upaya pemeliharaan kesehatan. Kesehatan adalah yang paling penting, jika anak tidak sehat maka perkembangan segala aspek akan terganggu dan tidak akan terkembangkan dengan baik. Untuk itu ada beberapa aspek yang harus diperhatikan dalam menjaga kesehatan anak usia dini yaitu pola makan anak, Makanan merupakan hal yang paling utama yang harus diperhatikan oleh orang tua ataupun orang dewasa yang ada disekitar anak, karena salah satu sumber penyakit berasal dari makanan yang kita makan. Selanjutnya olahraga, menjaga kebersihan, istirahat yang cukup.
  • Asah: yaitu memberi dukungan kepada anak untuk dapat belajar melalui bermain agar memiliki pengalaman yang berguna dalam mengembangkan seluruh potensinya. Agar semua potensi yang anak miliki terkembangkan dengan baik orang tua, guru ataupun orang dewasa yang ada di sekitar anak harus memfasilitasi dan memotivasi anak untuk dapat mengembangkan semua potensiyang dimilikinya.
  • Asih: Asih merupakan penjaminan dalam pemenuhan kebutuhan anak untuk mendapatkan perlindungan dari pengaruh yang dapat merugikan pertumbuhan dan perkembangan anak. Anak sangat membutuhkan rasa aman dan nyaman dalam setiap proses pertumbuhan dan perkembangan nya.
  • Asuh: yaitu pembentukan perilaku dan kualitas kepribadian dan jati diri anak melalui pembiasaan yang dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan. orang tua, guru dan orang dewasa yang ada di lingkungan anak harus mengaplikasikan hal-hal yang baik dan positif kepada anak.

 Prinsip Umum PAUD
  •  Berorientasi pada kebutuhan anak: PAUD yang baik ialah yang mampu menyesuaikan dengan kebutuhan anak baik dari proses pembelajaran nya atau pun perkembangan anak.
  • Sesuai dengan Perkembangan anak: guru atau pun orang tua mampu mengembangkan aspek perkembangan anak sesuai dengan tahapan usia anak.
  • Kegiatan belajar dilakukan dengan bermain: proses pembelajaran pada anak usia dini dilakukan dengan sambil bermain, karena anak usia dini sangat dikenal dengan belajar sambil bermain dan bermain seraya belajar.


Daftar Puataka

Soegono,dkk. 2012. filsafat dan pendidikan teori dan praktik. Bandung. PT Remaja Rosdakarya.

Jalaludin, dkk. 2013. filsafat pendidikan: manusia, filsafat, dan pendidikan revisi cet. 3. Jakarta.  Rajawali Pers.

Comments

  1. Engga Ranti SisrianMarch 4, 2019 at 8:53 AM

    Apa perbedaan asih dan asuh jlas kan

    ReplyDelete
  2. UnknownMarch 4, 2019 at 11:42 PM

    Bagus sekali. Menambah pengetahuan saya. Saya rasa jika di paparkan cara menempa, maengasuh mengasih dan mengasah anak dengan baik dan benar mungkin bisa. Lebih menjadikan pelajaran yang cukup baik.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

materi 14 filsafat pendidikan : intelektualisme dan spiritualisme

INTELEKTUALISME DAN SPRITUALISME 1. Intelektualisme dan Spritualisme Pendidikan a. Intelektualisme Pendidikan             Intelektualisme lahir dari ungkapan-ungkapan konservatisme politik yang di dasarkan pada sistem-sistem pemikiran falsafah yang pada dasarnya otoritarian. Pada dasarnya, konservatisme filosofis ingin mengubah praktek-praktek politik yang ada (termasuk praktek-praktek pendidikan), demi menyesuaikan secara lebih sempurna dengan cita-cita intelektual yang sudah mapan. Intelektualisme pendidikan memiliki tujuan untuk mengenali, melestarikan dan meneruskan kebenaran.     b. Spritualisme Pendidikan             Adanya spritualisme dalam pendidikan berdampak positif pada generasi baru untuk berpikir dan pemikir produktif, pekaa terhadap masalah sosial dan memiliki kontrol dalam proses reformasinya. Fenomena yang marak terjadi di masyara...
Read more

materi 15 kurikulum dan perencanaan: cara evaluasi kurikulum PAUD

DESAIN EVALUASI KURIKULUM                      1. Komponen Evaluasi Evaluasi merupakan komponen untuk melihat efektifitas pencapaian tujuan dan sebagai alat untuk melihat keberhasilan.   Tujuan evaluasi yang komprehensif dapat ditinjau dari tiga dimensi, yakni dimensi l (formatif-sumatif), dimensi ll ( proses-produk), dan dimensi lll ( operasi keseluruhan proses kurikulum atau hasil belajar siswa). a.        Dimensi l 1.       Formatif : evaluasi dilakukan sepanjang kurikulum. Data dikumpulkan dan E dianalisis untuk menemukan masalah serta mengadakan perbaikan sedini mungkin. Penyelenggaraan tes formatif pastilah diselenggarakan oleh guru bidang studi yang bersangkutan. 2.       Sumatif : proses evaluasi dilakukan pada akhir jangka waktu tertentu, misalnya pada akhir semester, tahun pelajaran atau setelah l...
Read more

materi 15 dan 16 filsafat pendidikan

DIALOG ANTAR ALIRAN ATAS PROBLEMA dan DILEMATIKA KEHIDUPAN MULTIDIMENSIONAL UNTUK PENGEMBANGAN   TEORI dan PRAKTEK PENDIDIKAN di INDONESIA dan DUNIA          1. Tinjauan problema dan dilematika pendidikan Pengalaman diantara pengajar dalam proses pembelajaran menunjukkan bahwa ada beberapa sekolah model pengajarannya mengkondisikan muridnya disibukkan oleh kegiatan-kegiatan yang kurang perlu seperti mencatat bahan pelajaran yang sudah ada dalam buku, menceritakan hal-hal yang tidak perlu dan sebagainya. Sering pula ditemukan waktu kontak antara guru dengan murid tidak dimanfaatkan secara baik, guru lebih suka memaksakan kehendaknya dalam belajar muridnya sesuai keinginannya dan ada juga guru untuk memudahkan kerjanya meminta salah seorang muridnya untuk mencatat dipapan tulis kemudian murid lainnya mencatat apa yang dicata dipapan tulis dan kegiatan-kegiatan lainnya yang kurang dan sebagainya. Dilihat dari segi pemanfaatan sumber daya, sering k...
Read more