materi 5 kurikulum: FILOSOFI PENDIDIKAN PAUD

FILOSOFI PENDIDIKAN PAUD

1. Esensialisme
     Bahan pokok kurikulum adalah sebuah rencana esensialis tentang organisasi kurikulum dan teknik-teknik pemberian pelajaran, dengan tes sebagai metodenya. Kemampuan mendaur ulang apa yang telah dipelajari merupakan nilai yang tinggi  dan pendidikan diawasi sebagai persiapan mencapai maksud pendidikan, seperti perguruan tinggi, lapangan kerja, dan kehidupan. Menurut esensialis, pendidikan bertujuan untuk menyebarkan budaya. Apabila rekonststruksionis hendak mengubah masyarakat secara aktif, sebaliknya esensialis menghindari hal itu. (dikutip dari Prof. Dr. H. Oemar Hamalik Dasar-Dasar PENGEMBANGAN KURIKULUM tahun 2007)
     Jadi dapat saya simpulkan bahwa aliran Esensialisme memandang dalam pengembangan kurikulum ialah berdasarkan pada budaya masyarakat setempat karena menurut aliran ini pendidikan adalah menyebarkan budaya masyarakat setempat.

2. Progresivisme
       Menurut Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi, sekolah yang baik itu adalah sekolah yang dapat memberikan jaminan para siswanya selama belajar. maksudnya, sekolah harus mampu membantu dan menolong siswa untuk tumbuh dan berkembang serta memberi keleluasaan tempat para siswa dalam mengembangkan bakat dan minatnya melalui bimbingan guru dan tanggung jawab kepala sekolah. (dikutip dari buku Prof. Jalaludin dkk Filsafat Pendidikan tahun 2013 halaman 90).
   Kebutuhan dan minat pembelajar merupakan kepentingan utama pendidikan. Kebutuhan dan minat pembelajaran merupakan bahan pertimbangan yang utama dalam memberikan layanan pendidikan. Progresivisme juga berpendapat bahwa pendidikan adalah demokrasi dan proses pendidikan berpusat kepada kepentingan sipembelajar itu sendiri. (dikutip dari https://media.neliti.com/media/publications/112539-ID-filosofi-sebagai-landasan-pengembangan-k.pdf )
    Jadi dapat saya simpulkann bahwa menurut aliran ini pengembangan kurikulum ialah berdasarkan kepada kebutuhan dan minat anak, dan sekolah harus memberikan pelayanan yang baik kepada anak yang bisa mengembangkan bakat anak.
     
3. Nativisme
     Nativisme berpendapat bahwa sejak lahir anak telah memiliki atau membawa sifat-sifat dan dasar-dasar tertentu, yang bersifat pembawaan atau keturunan. Sifat-sifat dan dasar-dasar terteentu inlah yang bersifat keturunan inilah yang menentukan pertumbuhan dan perkembangan anak sepenuhnya. Sedangkan penddidikan dan lingkungan boleh dikatakan tidak berarti kecuali hanya sebagai wadah dan memberikan rangsangan. (dikutip dari jurnal Lentera Pendidikan, Vol 16 No. 2 Desember 2013 hal 190).
  Para ahli yang mengikuti aliran nativisme berpendapat, bahwa perkembangan  individu itu semata-mata ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir, jadi perkembangan individu semata-mata tergantung kepada dasar. Para ahli ini mempertahankan kebenaran konsepsi ini dengan menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orang tua dengan anak-anaknya.Intinya keistimewaan yang dimiliki oleh orang tua juga dimiliki oleh anaknya. dikutip dari ( http://eprints.walisongo.ac.id/484/4/103111139_Bab3.pdf )
    Jadi dapat saya simpulkan bahwa pengembangan kurikulum menurut aliran ini ialah dimana pendidikan tidak mempunyai kekuatan yang begitu kuat kecuali hanya sebagai wadah dan memberikan rangsangan untuk perkembangan anak.

4. Eksistensialisme
     Sekolah yang berdasarkan eksistensialisme mendidik anak agar ia menentukan pilihan dan keputusan sendiri dengan menolak otoritas orang lain. Ia harus bebas berpikir dan mengambil keputusan sendiri secara bertanggung jawab. Sekolah ini menolak segala kurikulum, pedoman, intruksi, buku wajib, dan lain-lain dari pihak luar. ( dikutip dari buku Prof. Dr. S. Nasution, M.A. ASAS-ASAS KURIKULUM tahun 2011 halaman 25)
    Jadi dapat saya simpulkan bahwa sekolah-sekolah yang menganut aliran ini tidak mempunyai kurikulum yang pasti namun dalam aliran ini sangatlah bagus untuk pendidikan karena melatih anak untuk mandiri dan mempertanggung jawabkan semua keputusan yang telah diambil oleh anak.



SUMBER:
Hamalik Oemar. 2007. Dasar-Dasar PENGEMBANGAN KURIKULUM. Bandung: PT. Rosda Karya
Nasution. 2011. ASAS-ASAS KURIKULUM. Jakarta: Bumi Aksara
Jalaluddin, dkk. 2013.  Filsafat Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
http://eprints.walisongo.ac.id/484/4/103111139_Bab3.pdf
https://media.neliti.com/media/publication/112539-ID-filosofi-sebagai-landasan-pengembangan-k.pdf
 

Comments

  1. Teori dan Implikasi Penyelenggara PAUD.
    Jelaskan dan bagaimana penerapan nya.!

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf saudara,,tp pembahasan saya mengenai filsafat pendidikan PAUD tidak teori dan implikasinya,,
      Silahkan ajukan pertanyaan yg lain..

      Delete
  2. Dari ke4 aliran di atas .. mnakah yang paling baik di terapkan dalam pembelajaran aud?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya yg baik di terapkan dalam pendidikan anak usia dini ialah aliran progresivisme,, karena aliran ini sngat memperhatikan anak didik nya,,memberikan pelayanan yg baik dan pembelajaran berdasarkan minat anak..

      Delete
  3. Apakah dengan keyakinan aliran eksistensialisme yg menolak segala kurikulum , buku dan lain2 dari luar. Apakah menjamin anak berkembang dengan baik?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya tidak,, karena dalam suatu proses pendidikan sangat diperlukan adanya kurikulum dan pedoman lainya sebagai acuan dalam pengembangan² anak..

      Delete
  4. Bagaimana cara guru dan orang dalam mengembangkan bakat dan minat anak? Jelaskan dan beri contoh

    ReplyDelete
  5. Coba suci jelaskan apakah filsafah eksistensialisme sesuai dengan apa yang di terapkan disekolah sekarang?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Menurut saya tidak,,
      Karena banyak yg saya temui sekolah² sekarang banyak berlandaskan pada kurikulum,,baik itu kurikulum 2013 ataupun kurikulum² sebelumnya..

      Delete
  6. Coba jelaskan contoh dari esensialisme pada aud!

    ReplyDelete
  7. Coba berikan contoh dari masing-masing aliran filosofi pendidikan paud tersebut !

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

materi 14 filsafat pendidikan : intelektualisme dan spiritualisme

materi 15 kurikulum dan perencanaan: cara evaluasi kurikulum PAUD

materi 15 dan 16 filsafat pendidikan