Materi 6 dan 7 filsafat pendidikan : Manusia dan Pendidikan
MANUSIA dan PENDIDIKAN
1. Hakikat Manusia
Menurut Gabriel Marcel, manusia bukanlah problema yang akan habis dipecahkan, melainkan misteri yang akan mungkin disebutkan sifat dan cirinya secara tuntas karena harus dipahami dan dihayati. ( dikutip dari " Drs. Surajiyo. 2005. ILMU FILSAFAT SUATU PENGANTAR. Jakarta: PT Bumi Aksara)
a. Aspek Manusia
Secara sederhana manusia terdiri dari dua aspek, yaitu tubuh dan jiwa. Peran dan funsi dari keduanya sangat berhubungan sehingga menimbulkan persoalan mana yang paling penting diantara tubuh atau jiwa? dan karena persoalan tersebut munculah beberapa aliran diantaranya.
1. Aliran Materialisme
Aliran Materialisme berpendapat bahwa yang lebih penting ialah bagian tubuh dari manusia. sedangkan jiwa merupakan masalah yang kurang penting karena jiwa hanya membonceng saja dalam tubuh. Jiwa merupakan sesuatu yang abstrak, dan tubuhlah yang merupakan sesuatu yang nyata dan benar yang bersifat objektif. Tokohnya ialah Ludwig Feuerbach.
2. Aliran Spiritualisme
Aliran ini berpendapat bahwa jiwa (psyche) lah yang terpenting pada diri manusia. Tokohnya ialah Plato.
(dikutip dari Drs Surajiyo. 2005.ILMU FILSAFAT SUATU PENGATAR. Jakarta: PT Bumi Aksara)
(dikutip dari Drs Surajiyo. 2005.ILMU FILSAFAT SUATU PENGATAR. Jakarta: PT Bumi Aksara)
3. Aliran Dualisme
Aliran ini berpendapat bahwa tubuh dan jiwa itu sama pentingnya. Tokohnya ialah Rene Descartes (1596-1650). Hubungan jiwa dan badan ialah suatu hal yang hakiki sehingga tanpa ada nya salah satu dari bagian tersebut maka bukan lah merupakan insan.
Pandangan filsafat tentang hakikat manusia
Ilmu yang mempelajari tentang hakikat manusia disebut antropologi filsafat. Filsafat berpandangan bahwa hakikat manusia itu berkaitan antara badan dan roh. Islam secara tegas mengatakan bahwa badan dan roh adalah substansi alam, sedangkan alam adalah makhluk dan keduanya diciptakan oleh Allah.
2. Hakikat Pendidikan
Pendidikan merupakan upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik, baik potensi fisik, potensi cipta, rasa maupun karsanya, agar potensi tersebut menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan organis, harmonis, dinamis guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.
(dikutip dari Dr. H. Tafsir filsafat pendidikan tahun 2011 Bandung: Pustaka Setia)
Pendidikan juga berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap peserta didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleeh seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
(dikutip dari Dr. H. Ramayulis Dasar-Dasar Kependidikan tahun 2015 Jakarta: Kalam Mulia)
3. TUGAS DAN FUNGSI MANUSIA
SUMBER:
Ramayulis.2015.Dasar-Dasar Kependidikan.Jakarta:Kalam Mulia
Tafsir.2011.filsafat pendidikan.Bandung:Pustaka Setia
Surajiyo. 2005. ILMU FILSAFAT SUATU PENGANTAR. Jakarta: PT Bumi Aksara
Jalaluddin, dkk. 2013. Filsafat pendidikan : Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
suciputriamelia.blogspot.com
Ilmu yang mempelajari tentang hakikat manusia disebut antropologi filsafat. Filsafat berpandangan bahwa hakikat manusia itu berkaitan antara badan dan roh. Islam secara tegas mengatakan bahwa badan dan roh adalah substansi alam, sedangkan alam adalah makhluk dan keduanya diciptakan oleh Allah.
2. Hakikat Pendidikan
Pendidikan merupakan upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik, baik potensi fisik, potensi cipta, rasa maupun karsanya, agar potensi tersebut menjadi nyata dan dapat berfungsi dalam perjalanan hidupnya. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan organis, harmonis, dinamis guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan.
(dikutip dari Dr. H. Tafsir filsafat pendidikan tahun 2011 Bandung: Pustaka Setia)
Pendidikan juga berarti bimbingan atau pertolongan yang diberikan dengan sengaja terhadap peserta didik oleh orang dewasa agar ia menjadi dewasa. Dalam perkembangan selanjutnya, pendidikan berarti usaha yang dijalankan oleeh seseorang atau sekelompok orang agar menjadi dewasa atau mencapai tingkat hidup dan penghidupan yang lebih tinggi dalam arti mental.
(dikutip dari Dr. H. Ramayulis Dasar-Dasar Kependidikan tahun 2015 Jakarta: Kalam Mulia)
3. TUGAS DAN FUNGSI MANUSIA
Dalam surat al-Tiin ayat 24 disebutkan, bahwa
manusia diciptakan Tuhan sebaik-baik bentuk. Sebagai makhluk yang termulia,
manusia diberi potensi untuk mengembangkan diri dan kemanusiaanya. Potensi-potensi
tersebut merupakan modal dasar bagi manusia dalam menjalankan berbagai fungsi
dan tanggung jawab kemanusiaanya. Oleh karena itu, agar potensi-potensi ini
menjadi actual dalam kehidupan perlu dikembangkan dan digiring pada
penyempurnaan-penyempurnaan melalui upaya pendidikan.
Sebagai mu’abbid, manusia dituntut untuk tidak
hanya semata-mata dalam konteks ibadah wajib seperti shalat, puasa, zakat, dan
lain sebagiannya. Tetapi juga bahwa segala sesuatu aktivitas yang bernilai baik
dalam kehidupan manusia yang dilakukan dengan tujuan pendekatan diri pada
penciptanya. Sebagai mu’abbid, manusia dalam hal ini dituntut untuk mampu
merefleksikan sifat-sifat tuhan ke dalam dirinya dan menjadikan sifat-sifat itu
actual dalam berbagai tindakannya.
(Dikutip dari (
Dikutip dari Filsafat Pendidikan. Muhmidayeli .Bandung .PT Refika Aditama .2011
: 61)
4. PENGEMBANGAN SUMBER MANUSIA DALAM PERSPEKTIF FILOSOFI
Zaman sekarang
maju mundurnya suatu usaha dan dunia pendidikan itu semua tergantung sumber
daya manusia yang ada bukan tergantung pada banyaknya orang yang ada. Pengembangan
sumber daya manusia itu kalau di lihat dari perspektif filosofi sangat
erat karna di lihat dari sudut pandangnya tidak dapat di pisahakan , di mana
perspektif itu sendiri bertujuan memproses pencarian kebenaran dengan cara
menelusuri , hakikat ,logis yang mana dapat di gunakan untuk kehidupan
masyarakat Jadi pengembangan sumber daya manusia itu sangat jelas
fungsinya di mana tambah banyak kualitasi ilmu nya maka bertambah pula cara
pola pikirnya dan akan menguntungkan masyarakat luas.
5. EKSISTENSI PENDIDIKAN DALAM PENGEMBANGAN FITRAH MANUSIA
Fitrah yaitu berarti
bersih tanpa dosa dan noda baik dalam akal maupun nafsunya. Jadi maknanya
adalah fitrah manusia itu dapat ia kembangkan dengan kekuatan jiwanya untuk
mengetahui dan mengenali lebih dekat dengan sang penciptanya.
Manusia lahir bersih
tanpa ada noda sedikit pun, dengan
pendidikan yang berbasiskan keimanan yang kuat dan disertai dengan ilmu
pengetahuan yang bermanfaat akan menjadikan manusia itu sebagai manusia yang
berguna, namun apabila manusia itu mendapatkan pendidikan yang salah maka
manusia itu akan bertindak diluar batas akal sehatnya bahkan hati nuraninya dan
bisa lebih ganas dari pada binatang.
Jadi dengan adanya
pendidikan manusia akan dididik untuk memanusiakan manusia itu sendiri artinya
dengan pendidikan manusia akan jadi lebih bermanfaat untuk orang banyak karena
manusia juga saling membutuhkan. Konsep dari pendidikan fitrah itu sangat
berpengaruh pada dirinya seperti manusia itu tau siapa penciptanya, keinginan
mencari kebenaran dan pengaruh positif dari keluarga. Eksistensi dari
pendidikan fitrah bagi manusia ialah anak-anak yang kita harapkan menjadi anak
yang bertanggung jawab terhadap dirinya dan orang banyak.
6
6. HAKIKAT PENGEMBANGAN METODE PENDIDIKAN
Pengembangan metode pendidikan berhubung dengan alat yang sangat penting
diantaranya:
1. Pendidik ( guru ) kualitas guru yang
bagus
2. lembaga pendidikan yang berkualitas
3. sarana dan prasarana yang mendukung dan lengkap
4. perpustakaan yang mencukupi kebutuhan seluruh buku
5. metode pendidikan dan manejemen pendidikan
6. administrasi serta evaluasi belajar
Dalam metode
pendidikan terdapat upaya menuntun dan membimbing anak didik kearah terwujudnya
kepribadian anak didik dalam menggunakan alat tersebut, pendidik harus
senantiasa berdasarkan pada prinsip berikut.
1.
memudahkan beban
2.
berangsur angsur demi terbentuknya
pemahaman anak didik
3.
mengembirakan dan menyamakan persepsi
serta penelitian yang menyakinkan jadi dalam metode pendidikan ini guru di
harapkan betul dapat menguasai ilmu yang akan di berikan pada anak didiknya dan
pendidikan ini juga dapat di kembangkan oleh setiap masyarakat yang peduli akan
kelangsungan nasib anak bangsa .
SUMBER:
Ramayulis.2015.Dasar-Dasar Kependidikan.Jakarta:Kalam Mulia
Tafsir.2011.filsafat pendidikan.Bandung:Pustaka Setia
Surajiyo. 2005. ILMU FILSAFAT SUATU PENGANTAR. Jakarta: PT Bumi Aksara
Jalaluddin, dkk. 2013. Filsafat pendidikan : Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
suciputriamelia.blogspot.com
Salahudin annas. 2011.Filsafat Pendidikan. Bandung: Pustaka
Setia.
Comments
Post a Comment