materi 12 filsafat pendidikan: pancasila sebagai sebuah falsafah pendidikan nasional



PANCASILA SEBAGAI SEBUAH FILSAFATPENDIDIKAN NASIONAL
        1. PENGERTIAN DAN SEJARAH FILSAFAT PANCASILA
            Filsafat secara etimologis merupakan padanan kata falsafah ( Arab ) dan philosophy
( Inggris ) yangberasal dari bahasa Yunani (philosophia ). Kata philosophia memiliki arti kekasih, sahabat, mencintai sedangkan kata filsafat menurut Poespowardjo ( 1994 )dapat dilihat dari pengertian yaitu : 1) filsafat sebagai ilmu atau metode dan filsafat sebagai pandangan hidup. 2) filsafat dalam arti teoritis dan filsafat dalam arti praktis

            Filsafat pancasila merupakan refleksi kritis dan rasional tentang pancasila sebagai dasar negara dan kenyatan budaya bangsa, dengan tujuan untuk mendapatkan pokok-pokok pengertiannya yang mendasar dan menyeluruh ( Poespowardjo, 1994 ). Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena pancasila merupakan hasil perenungan jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fuller yang dituangkan dalam suatu sistem filsafat pancasila memberi pengetahuan dan pengertian ilmiah yaitu tentang hakikat pancasila ( Notonago, 1987 )
( Dikutip dari Filsafat Pendidikan : Pengantar Filsafat Pendidikan IPS Kontemporer. 2017 : 13 )

            Jadi dapat disimpulkan bahwa filsafat pancasila adalah bagian dari cabang filsafat yang berguna sebagai pedoman manusia Indonesia dalam menjalankan hidup yang bermasyarakat, menentukan sikap dan tingkah laku sehari-hari. Filsafat pancasila adalah suatu cerminan bentuk kehidupan bermasyarakat di indonesia yang perlu di laksanakan agar tercapainya tujuan dari pancasila itu sendiri, yakni menjadikan manusia Indonesia yang cerdas , berbudaya dan memiliki norma kehidupan yang berbudi luhur
      2. LANDASAN FILOSOFIS FILSAFAT PANCASILA
a)      Ontologi
Ontology adalah bagian dari filsafat yang menyelediki tentang hakikat yang ada. Menurut Muhammad Noor Syam ( 1984 : 24 ), ontology kadang-kadang disamakan dengan metafisika, sebelum manusia menyelidiki yang lain, manusia berusaha mengerti hakikat sesuatu.

            Pancasila terdiri dari sila-sila yang mempunyai awalan dan juga akhiran, yang ada tata bahasa membuat abstrak, dari kata dsarnya yang artinya meliputi hal yang jumlahnya tidak terbatas dan tidak berubah, terlepass dari keadaan,tempat dan waktu. Dengan kata lain, pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia yang menjiwai sistem pendidikan nasional tidak bisa di pisahkan dengan kenyataan yang ada,karena pendidikannasional itu dasarnya adalah UUD 1945. Jadi ini merupakan kesatuan yang utuh. (Dikutip dari Filsafat : Filsafat, Manusia dan Pendidikan. Jalaluddin, Abdullah Idi. 2013 : 175 )

            Jadi landasan Ontologi adalah landasan filsafat pancasila yang membahas tentang realita atau kebenaran yang nyata adanya.Landasan ontology dalam sila-sila pancasila yang berdasarkan pendidikan nasional Indonesia dapat disimpulkan yakni, sila pertama menekankan bahwa setiap manusia Indonesia harus meyakini dan patuh kepada Tuhan sesuai dengan kepercayaan nya. Sila kedua menkankan bahwa setiap manusia adalah sama deraajtnya, sama-sama mendapatkan hak untuk menuntut ilmu dan pendidikan. Sila ketiga, hamper sama dengan sila kedua yakni dimana pancasila tidak memedakan setiap manusia dari kekayaannya. Sila ke empat, menenkankan bahwa dalam hidup maupun pendidikan utamakan bermusyawarah dan menerima pendapat orang lain untuk memajukan pola fikir masyarakat Indonesia. Sila ke lima,menekankan bahwa dalam menuntut ilmu manusia haruslah seimbang antara ilmu pengetahuan dan ilmu agama
            Pancasila terdiri atas lima siladimana setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan memiliki satu kesatuan dasar ontologis. Dasar Ontologis Pancasila pada hakikatnya adalah manusia, subyek pendukung, pokok dari sila-sila Pancasila adalah manusia. ( Dikutip dari Filsafat Pendidikan IPS Kontemporer. Septian Aji Permana. 2017 : 14 )
                 Jadi azas ontologi terdapat didalamnya menjelasskan bagaimana hubungan manusia dengan Tuhan-nya, mempertahankan kebudayaan yang telah ada, bisa masuk ke dalam budaya lain karena budaya indobesia bersifat terbuka, yakni menerima siapapun yang ingin mempelejarinya. dan rasa cinta serta patriot manusia untuk mempertahankan, menjaga dan memelihara Negara Indonesia, menegakkan peraturan-peraturan yang telah di tetapkan dalm kehodupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

b)      Landasan Epistemologi
Epistemologi adalah studi tentang pengetahuan ( adanya ) benda-benada . epsitemologi dapat juga berarti bidang filsafat yang menyelidiki sumber, syarat, proses terjadinya ilmu pengetahuan , batas validitas dan hakikat ilmu pengetahuan. dengan filsafat, kita dapat menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapaidemi peningkaan ketenangan dan kesejateraan hidup, pergaulan dan berwaga negara. untuk iu, bangsan Indonesia telah menemukan filsafat pancasila
( Dikutip dari Filsafat : Filsafat, Manusia dan Pendidikan. Jalaluddin, Abdullah Idi. 2013 : 180 )
            Jadi landasan Epistemologi Pancasila adalah landasan yang mengarah kepada bagaimana terciptanya sesuatu benda, darimana sumbernya dan hal-hal lain.mengarah ke ilmu pengetahuan dan pendidikan untuk bisa menafsirkan bagaimana terciptanya atau terbentuknya benda-benda yang ada di sekitar.Landasan epistemologis terdapat penerapannya dalam sila-sila pancasila.Sila pertama, menafsirkan tentang darimana akal dan fikiran manusia berasal, yakni dari Tuhan yang menciptakan manusia dengan beragam bentuk dan sifat yang berbeda. Sila kedua, menafsirkan bahwa darimana manusia bisamemperkaya ilmu yang dimiliki yakni dari pendidikan, dimana pendidikan adalah proses untuk  menjadikan manusia indonesi cerdas. Sila ketiga, menafsirkan bahwa pengetahuan manusia selain di dapat dari pendidikan juga didapatkan dari lingkungan masyarakat yang membantu. Sila ke empat, menafsirkan bahwa setiap manusia mempunyai pengetahuan yang berbeda-beda sebab itulah manusia di berikan keadilan dan kebebasan untuk mengutarakan pendapatnya dan berbagi pegetahuan dan ilmu dengan manusia lain. Sila kelima, yakni menafsirkan dalam mendapatkan ilmu dan pengetahuan dari pendidikan, manusia juga perlu menddapatkan ilmu agama agar seimbang dalam menjalankan kehidupan di dunia ini.

    
(Dikutip dari Filsafat Pendidikan IPS Kontemporer. Septian Aji Permana. 2017 : 16 )
c)      Landasan Aksiologis
Landasan Aksiologis Aksiologi adalah bidang filsafat yang menyelidiki nilai nilai (value) nilai tidak akan timbul dengan sendirinya, nilai timbul karena manusia mempunyai bahasa yang digunakan dalam pergaulan sehari-hari. jadi, masyarakat menjadi wadah timbulnya nilai. dikatan mempunyai nilai pabaila berguna, benar , bermoral, etis, dan ada nilai materil dan spiritual. pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara memilikinilai-nilia : ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan. nilai ideal, materil, spiritual dan nilai positif dan juga nilai logis, estetika, etis, sosial, dan religius. jaid, pancasila mempunyai nilai-nilai tersendiri 
( Dikutip dari Filsafat : Filsafat, Manusia dan Pendidiikan. Jalaluddin, Abdullah Idi. 2013 : 183 )
            Jadi landsan Aksiologis pancasila adalah landasan yang membahas tentang tata cara hidup di indonesia yang bisa disebut dengan aturan atau nilai, nilai yang berlaku di Indonesia seperti etika, sosial, budaya, keagamaan.dimana semua nilai tersebut diharapkan dapat di miliki dalam diri manusia indonesia agar bisa hidup seperti yang tertera dalam butir-butir sila pancasila

          3. PANCASILA SEBAGAI WELTANSCHAUUNG BANGSA INDONESIA
            Pancasila sebagai weltanschuung adalah nilai-nilai falsafah yang sudah ada sejak lama tertanam kuat dalam kebudayaan masayarakat Nusantara sebagai sistem kebenaran dan sistem keyakinan yang di pegang dan dianut oleh masyarakatnya yang bertebaran di seluruh bumi nusantara. Sistem kebenaran dan keyakinan itu telah di perjuangkan oleh masyarakat Nusantara sehingga harus dibulatkan di dalam hati dan pikiran sebagai sebuah weltanschauung atau pandangan hidup ( way of life ) yang utuh dan resmi bagi indonesia merdeka. Sebuah weltanschauung tidak dapat menjadi kenyataan atau menjadi realteit jika tanpa perjuangan. Sebuah welstanchauung merupakan pandangan hidup dan cita-cita bangsa sehingga bangsa ni harus berjuang dan bekerja mati-matian untuk me-realiteitkan welstanchauung nya tersebut.

            Pancasila sebagai welstanchauung pandangan hidup bangsa harus selalu menjadi sebuah rezim ide dalam perjuangan bersama untuk menghimpun, merangkul dan mensistesikan sebuah sistem semesta yang luas, umum, padu dan utuh dalam kebinekaanya, sehingga harus berjuang dan bekerja mati-matian untuk me realiteitkan weltanschauung nya itu di dalam hidup masyarakat dan bangsa
Jadi disimpulkan bahwa pancasila sebagai weltanschauung adalah pancasila sebagai ideoelogi negara, yakni harapan bangsa indonesia untuk menjadi bangsa yang maju dari sebelumnya. Adalah cita-cita bangsa indonesia menjadikan ideology itu  nyata dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkungan masyarakat bangsa indonesia.

      4. PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF FILSAFAT PANCASILA
            Pendidikan di indonesia tidak secara ekspilit menganut aliran filsafat yang mana dan tidak juga mengikuti filsafat pendidikan yang mana, melainkan berpegang dan berpedoman pada pancasila, baik sebagai filsafat bangsa maupun sebagai dasar negara. Namun demikian kalau diadakan analisis terhadap hakikat pancasila tampak bahwa pendidikan di indonesia tidak perlu memilih aliran-aliran filsafat yang ada. Karena pancasila yang di pakai sebagai dasar pendidikan sudah meliputi semua aliran filsafat dan aliran filsafat pendidikan yang ada

            Pancasila sebagai filsafat diyakini sebagai sesuatu yang bersifat universal, sehingga aliran filsafat maupun filsafat pendidikan yang ada di dunia sudah tercakup dalam pancasila,baik dalam keseluruhan pancasila maupun dalam tiap silanya. Dalam menetapkan arti pendidikan, tujuan pendidikan dan materi pendidikan misalnya secara sadar atau tidak paling tidak telah menggunakan filsafat manusia, filsafat logika, filsafat etika, filsafat ilmu dan filsafat pendidikan. ( Dikutip dari Filsafat Pendidikan. Soegiono, 2012 :126 )

            Jadi pendidikan dalam filsafat pancasila adalah pancasila itu sendiri, yang mana dalam kehidupan sehari-hari manusia indonesia pancasila dijadikan pedoman atau dasar pijakan untuk memecahkan masalah, dan pancasila juga menjadi kunci utama dalam menentukan kurikulum dalam pendidikan di lembaga pendidikan, yakni kurikulum di lembaga pendidikan harus sejalan dan sesuai dengan dengan sila-sila pancasila karena tujuan pendidikan dan pancasila adalah sama. 



DAFTAR PUSTAKA 


Jalaluddin, dkk. 2013. Filsafat pendidikan : Manusia, Filsafat dan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers
Aji permana septian. 2017. Filsafat Pendidikan: Pengantar Filsafat IPS Kontemporer. Yogyakarta: Cognitora
Soegiono. 2012. Filsafat Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Comments

Popular posts from this blog

materi 14 filsafat pendidikan : intelektualisme dan spiritualisme

materi 15 kurikulum dan perencanaan: cara evaluasi kurikulum PAUD

materi 15 dan 16 filsafat pendidikan